![]() |
sumber gambar : freeclipartnow.com |
Pada
saat saya menyampaikan materi melukis, saya memang mengharuskan kepada siswa
untuk membawa perlengkapan melukis. Jangka, penggaris, busur dll. Bukan materi
kesenian, namun lebih tepatnya adalah bagian dari pelajaran geometri. Pelajaran
yang disukai anak-anak, karena tidak perlu berdekatan dengan rumus hitungan,
tidak perlu berpusing-pusing dengan hitungan, tambah, kurang, kali, bagi
apalagi kalau ketemu pecahan. Ampun…..
Melukis
disini bukan sembarang ekspresi seni, namun ketelitian dalam menggunakan alat.
Sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku, dan tentu saja berkaitan langsung
dengan mengukur.
Sebagaimana
kalau kita bekerja, semakin lengkap alat yang tersedia, semakin lancar dalam
menyelesaiakan tugas. Demikian juga dengan melukis. Semakin lengkap alat yang
digunakan maka semakin valid ukuran gambar.
Menggambar
garis bagi pada sudut tertentu akan lebih enak bila telah tersedia busur. Namun
manakala busur sedang tidak ada, maka jangka menjadi solusinya.
Materi
yang saya sajikan hanya menggunakan jangka dan penggaris. Busur saya fungsikan
sebagai alat uji.
Alat
memang tidak perlu mahal. Beberapa siswa membawa alat untuk melukis termasuk
mahal, tapi tidak praktis penggunaannya. Justru yang saya sarankan adalah alat
yang bisa digunakan dengan leluasa dan validitas ukurannya tinggi.
Jangka
Jangka
memiliki bagian yaitu kepala, baut dan
telapak jangka. Agar jangka bias digunakan dengan nyaman, maka ada criteria
yang harus diperhatikan. Kepala jangka
tidak licin agar nyaman bila diputar. Jangan memutar menggunakan kaki jangka.
Bila kaki jangka yang dipegang, maka tubuh akan ikut berputar sejauh lingkaran
yang dilukis. Bisa-bisa menggangu rekan yang duduk disamping.
Baut diusahakan tidak
terlalu keras atau lunak. Ini untuk menghindari terpeleset bila kaki jangka
harus dilebarkan atau disempitkan. Kalau terlalu lunak, akan berpengaruh
terhadap lukisan lingkaran atau lukisan busur lingkaran. Yang dimaksud dengan
telapak jangka adalah ujung jarum dan ujung pensil. Jangka yang baik bila ujung
jarum dan ujung pensil ditegakkan, maka kaki jangka akan membentuk sama kaki.
Atau lebih mudahnya membentuk segitiga sama kaki. Kaki tidak lebih tinggi atau
rendah satu sama lain.
Busur.
Walaupun
sebagai alat uji, namun busur akan menentukan besarnya sudut, Berbeda setengah
sudut saja akan berpengaruh terhadap bentuk gambar. Busur yang baik adalah
memiliki garis horizontal (sebagai tanda garis lurus 180 derajad) dan garis
vertical (sebagai tanda tegak lurus 90 derajad). Garis tersebut bertemu
disebuah titik. Nah…. titik itulah sebagai pangkal untuk meletakkan titik
sudut.
Jangan
salah baca. Busur yang sering kita jumpai ada dua macam angka mulai dari 0 sampai
180. Satu tertera di dalam dan satunya lagi di luar. Masing-masing memiliki
fungsi yang sama namun berbeda dalam memberi tanda. Caranya dalam setiap
mengukur sudut mulailah dari angka 0. Angka nol bisa yang ada didalam maupun
diluar. Hati-hati dalam menentukan sudut.
tulisan lain dapat dilihat disini
Posting Komentar untuk "Jangan Meremehkan Melukis"