![]() |
Kekerabatan
yang dibangun lebih didasarkan pada keterikatan keluarga. Dalam membentuk
sebuah kampong, masyarakat tidak membutuhkan anggota keluarga yang banyak. 6 –
8 keluarga dapat mengikat diri menjadi kampung. Kepemimpinan kelompok
masyarakat cenderung lebih berminat ke figur seorang Kyai. Tidak heran kalau di
Madura, masyarakat lebih menghormati Ulama dari pada pegawai pemerintah. Sama
halnya dengan di Bali, yang lebih lekat dengan sesepuh adat.
Alam
telah membentuk karakter masyarakat Madura, sebagai mana orang sisilia. Ada
persamaan antara keduanya, yaitu setia terhadap keluarga. Mereka memiliki
karakter yang pemberani, tangguh, bahkan tanpa kompromi. Keterikatan terhadap
suku, dapat diperlihatkan manakala mereka sedang merantau.
Geng
mafia menumukan surga di Amerika. Mereka membentuk komunitas, dan patuh
terhadap omerta. Omerta berarti tertutup. Omerta dimaknai sebagai cinta buta
terhadap keluarga, dan patuh terhadap pimpinan. Orang Madura sangat mencintai keluarga
(terutama perempuan), dan taat ucapan ulama. Sungguh berbahagia menjadi
perempuan di Madura. Karena mereka terpelihara dari aneka ragam gangguan dari
luar.
Dalam
perkembangan sosial kemasyarakatan, masyarakat Madura termasuk yang mampu
mengemban amanat dari sesepuh. Terbukti tradisi yang terus dipelihara seperti,
karapan sapi, carok, nilep pantai masih dipertahankan sampai saat ini.
Tradisi carok memang menyeramkan bagi orang-orang
non-Madura, namun bagi masyarakatnya, carok memiliki
makna yang dalam, reflektif dan simbolik. Ia adalah nilai dan identitas warga
Madura. Tradisi carok tidak terjadi tanpa sebab yang tidak jelas. Kehormatan,
harga diri dan marwah keluarga menjadi nilai tertinggi yang melandasi bangunan
tradisi carok Madura.
Apapun bentuk simpati ataupun
kesinisan, Madura tetap eksotik. Dengan segala kelebihannya masyarakat Madura
telah memperkaya khasanah budaya di tanah air, sebagaimana juga daerah lain yang
memiliki tradisi dan budaya yang khas.
Sate Madura telah menjadi sebuah
ikon kuliner. Untuk meningkatkan stamina seorang lelaki tetap masih melirik
“Ramuan Madura”.
Posting Komentar untuk "Madura : Negeri Orang Berkarakter"