![]() |
dokumen pribadi |
Setelah
sekian lama saya menjalani profesi sebagai seorang guru, ada beberapa catatan
kecil yang bisa saya tulis. Catatan ini bukan bersifat ilmiah apalagi
penelitian, namun cuma pandangan sekilas yang saya amati.
Seorang
guru memiliki karakter dan ke-khas-an. Ini dipengaruhi oleh suku, agama, tradisi, dan jenjang pendidikan.
Bahkan, guru yang memiliki latar belakang bukan pendidikapun memiliki keunikan
sendiri. Keunikan yang saya maksudkan adalah bahwa masing-masing guru memiliki
ketekunan dan kesukaan dalam mengembangkan profesinya. Bisa juga dikatakan
meniti karier, yang sudah semestinya dimiliki oleh seorang guru. Dengan
demikian ia tidak stagnan, tapi dinamis.
Paling
tidak ada 3 macam model guru dalam meniti karier.
Pertama,
guru yang suka mengembangkan ilmu
Tipe
guru ini adalah mereka gemar mengikuti seminar, workshop, dan kegiatan ilmiah.
Sepanjang waktu ia gunakan untuk mendalami ilmu. Suka berlama-lama di perpustakaan,
koleksi bukunya lengkap, lebih senang mengunjungi toko buku daripada supermarket.
Pameran buku adalah kegiatan yang selalu ditunggu.
MGMP
(Musyawarah Guru Mata Pelajaran) adalah salah satu jalan untuk mengembangkan
ilmunya. Aktif di MGMP adalah hasrat yang menggebu. Berkumpul dengan guru yang seprofesi
selalu didatangi. Bagi guru IPA bernalar bahwa laboratorium merupakan rumah kedua
Kedua
adalah guru yang senang mengelola administrasi
Administrasi
pribadinya tertata rapi. Semua dokumen yang menyangkut masalah pembelajaran dan
pengarsipan selalu dikerjakan dengan teliti dan lengkap. Nilai harian, catatan
kepribadian siswa, buku program ia catat dengan tertib. Tak heran almari yang
telah disediakan di ruang guru selalu penuh bahkan kurang.
Ia
juga paling rajin memeriksa buku catatan siswa. Ia berdalih, dengan membuka
buku catatan siswa ia dapat memahami kepribadianya. Dengan demikian akan sangat
membantu dalam menilai seorang siswa secara obyektif.
Ketiga,
guru yang gemar berorganisasi
Mengelola
kelas, menangani berbagai jenis kegiatan selalu berakhir dengan kesuksesan.
Orang lain akan terkesan, bahwa dengan kinerja yang dikerjakan oleh guru ini.
Ia
aktif pula di berbagai macam organisasi, baik yang profesi (seperti PGRI, CGI)
ataupun organisasi sosial. Baginya, dengan berorganisasi ia tidak saja menimba
pengalaman, memiliki banyak kawan, namun bisa pula mengembangkan peningkatan
profesi guru agar lebih kondusif dalam menstransfer ilmu.
Saya
belum pernah menjumpai seorang guru yang memiliki keilmuan yang handal,
administrasinya lengkap dan sekaligus seorang organisatoris. Dari segi waktu
saja, sangat sulit seorang guru dapat memerankan ketiga-tiganya.
Justru yang sering saya temui adalah mereka berada diluar ketiga model diatas. Apakah mereka melalaikan tugas seorang guru? Tidak juga. Mengembangkan ilmu, mengerjakan administrasi guru dan berorganisasi telah mereka lakukan. Hanya karena keadaan yang memaksa saja mereka menjadi ngobyek ditempat lain.
Justru yang sering saya temui adalah mereka berada diluar ketiga model diatas. Apakah mereka melalaikan tugas seorang guru? Tidak juga. Mengembangkan ilmu, mengerjakan administrasi guru dan berorganisasi telah mereka lakukan. Hanya karena keadaan yang memaksa saja mereka menjadi ngobyek ditempat lain.
pak guru biasanya kalau guru yang aktif sering pelatihan, serta organisasi jadi sering meninggalkan kelas ( happy blogging)
BalasHapussalam kenal
di tempat saya (jogja) sekarang pelatihan dilakukan siang hari, setelah jam 13.00, agar tidak meninggalkan jam pelajaran
Hapusiya pak ...masih banyak yang ngobyek kok....paham benar...
BalasHapushehehehe..... mas arya masuk yang mana?
Hapusartikel yang sangat bermanfaat Sob
BalasHapusSalam berbagi dan bila berkenan silakan kunjung balik ke blog saya
terimakasih
terima kasih salam kembali. blognya apa?
Hapus