![]() |
dokumen pribadi |
Di pondok pesantren Urwatul Wutqa Klaten,
telah berlangsung pembinaan tilawatil qur’an. Kali ini peserta sangat beruntung
mengikuti acara yang dihelat Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ)
kabupaten Klaten, karena dibimbing langsung oleh Hj. Maria Ulfah, seorang qari’
level Internasional. Meskipun tidak bisa melihat wajah beliau secara langsung,
namun peserta rela mengikuti dari luar area. Ruangan yang berukuran 100 m
persegi praktis tidak bisa menampung semua peserta.
Seperti biasa, di akhir sesi dilaksanakan
tes untuk mengetahui seberapa jauh daya serap peserta pelatihan. Peserta yang
ditunjuk diberi keleluasaan untuk memperagakan sesuai dengan lagu yang
ditentukan. Pembimbing belum akan beranjak ke peserta berikut sebelum peserta
yang ditunjuk mampu melantunkan jenis lagu. Acap kali seorang peserta harus
mengulang sampai 6 kali. Tapi memang begitulah. Dengan sabar dan telaten,
beliau tetap setia menunggu hingga peserta benar dalam membawakan sebuah lagu.
Ada dua macam lagu
indah al-Qur’an (qiro’ah) yaitu Makawwi dan Misri. Dalam perjalanan menembus
waktu, lagu makawwi kurang berkembang karena memiliki sifat statis. Hal ini
karena dipengaruhi oleh mazhab Hambali dan Maliki. Sebaliknya, jenis lagu misri
berkembang dengan pesat karena dinamis sehingga banyak disukai oleh qari’
terutama pada ajang MTQ. Aliran irama misri inilah yang kemudian berkembang
pesat di Indonesia. Hal ini juga dipengaruhi oleh mazhab Syafi’i dan Hanafi
yang memberikan hukum Mustahab (dianggap baik dan digalakkan).
Karena disukai bukan
saja oleh qari’ tapi juga masyarakat pecinta ayat al-Qur’an yang dilagukan
dengan indah, maka jenis iramanyapun mengalami perkembangan dan membentuk
modifikasi. Semula lagu jenis misri hanya 7 macam yaitu : bayyati, shaba,
hijaz, nahawand, rasyd, syika dan jiharkah. Tetapi berkembang semisal : Bayyati Nawa variasi Syari, Hijaz awwal
maqam, Nahawand soal, Rast ‘alan nawa soal dll.
Posting Komentar untuk "Hj. Maria Ulfah, MA Belum Habis"