![]() |
sumber gambar : serbasejarah.wordpress.com |
Jangan sekali-kali melupakan sejarah, demikian presiden Soekarno
berwasiat. Sejarah merupakan gambaran dari kehidupan masyarakat masa lampau,
yang dapat dijadikan pelajaran untuk berkarya hari ini dan menatap masa depan.
Dengan mengetahui sejarah, kita akan mendapatkan data, mengapa peristiwa
tersebut bisa terjadi.
Ibnu Khaldun (1332 - 1406) dengan cerdik memberikan gambaran bahwa
sejarah adalah perubahan budaya. Bagaimana sebuah bangsa dapat meraih prestasi
nan gemilang, serta bagaimana sebuah kerajaan dengan tanda-tanda tertentu bisa
terpuruk. Mempelajari kebudayaan dalam sebuah masyarat, dalam kurun waktu
tertentu akan dapat kita kail sebuah pembelajaran manajemen tata kehidupan
bermasyarakat.
Sejarah memberikan informasi kepada kita, bahwa apapun dapat kita
capai, asalkan dengan mempelajari sejarah. Semua dapat belajar sejarah tanpa
kecuali. Dari sejarah pulalah hikmah-hikmah kehidupan dapat kita petik.
Ilmu sejarah yang kita dapatkan di bangku sekolah masih sarat
dengan data yang statis. Nama sebuah tempat, nama orang, tahun kejadian, kapan
peristiwa itu berlangsung. Jarang kita temui seorang guru memberikan pelajaran
sejarah dengan sebuah metode “bagaimana peristiwa itu timbul”. Ciri-ciri apakah
yang menyebabkan kejadian itu bisa terjadi. Bila sejarah diajarkan dengan cara
memberikan data yang statis, akan identik bahwa sejarah sama dengan hafalan
Sejarah dapat disampaikan oleh siapapun, tak harus yang berlatar
belakang guru sejarah. Fisikawan bisa pula menyampaikan sejarah mesir kuno,
karena saat itu sudah ada teknologi yang canggih. Berdirinya pyramid, spynk,
atau pengawetan tubuh jenazah. Seorang ekonom dapat pula menyampaikan materi
sejarah kemasyhuran dinasti china, karena disana sudah ada transaksi keuangan.
Sebaliknya sejarawan bisa pula menyampaikan pelajaran tentang sastra. Bagimana
sebuah sastra jawa berkembang sehingga orang luar negeri berbondong-bondong
belajar tentang sastra jawa. Pesan apa yang terkandung dalam pangkur, megatruh,
kinanti dll, meskipun diungkap kulitnya saja.
Mempelajari sejarah akan banyak manfaat yang dapat kita peroleh.
Sebagai peristiwa, kita bisa mengetahui kejadian masa lampau. Kejadian itu
hanya sekali, tak mungkin terulang lagi. Namun kejadian itu bisa dijadikan
hikmah.
Sejarah sebagai Ilmu. Ilmu memiliki kaidah atau standar tertentu.
Tidak berdasarkan dongeng atau legenda. Sejarah bisa diketahui keontetikannya
hanya dengan metode tertentu. Dengan mengetahui sejarah yang telah dihiasi
dengan ilmu, maka dapat dijadikan rujukan untuk karya ilmiah, yang kebenarannya
dapat dipertanggungjawabkan.
Posting Komentar untuk "Belajar Sejarah (1)"