Jum'at Berkah
“Dan
Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan
Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata,”
(Surat Qaf: 7)
Di
ujung ayat, ada sebuah kalimat yang sangat bagus, yaitu tanaman yang indah
dipandang mata. Keindahan alam yang kita diami ini merupakan daya tarik yang
mampu memikat siapa saja yang melihatnya. Sebagai negara kepulauan, Indonesia
memiliki panorama laut, pantai, gunung hutan dan lain-lain.
Bila
kita merenung dan berpikir lebih dalam, gunung-gunung yang tertancap bukan
hanya untuk keseimbangan perputaran bumi. Gunung merupakan sumber kehidupan.
Gunung juga merupakan pakian yang elok untuk dipandang. Laut yang luas bukan
hanya untuk sumber kehidupan. Laut juga sebagai alat pertahanan negara.
Itulah
kreasi Allah yang dihadiahkan bagi umat manusia. Hanya manusia yang diberi
Amanah untuk mengelolanya. Sedangkan makhluk lain, dianggap kurang atau tidak
mampu. Dengan demikian, manusia memiliki beban yang berat untuk merawat dan
memanfaatkan alam agar tidak disia-siakan. Alam yang demikian bersahabat,
selalu memberi tanpa diminta, selalu menemani menemani dikala manusia dalam
suasana nikmat maupun pekat.
Sampai
detik ini, sudahkah manusia mengemban tugas sebagai khalifah di bumi? Sudah
mampukah manusia menempatkan diri sebagai makhluk yang sempurna? Sudahkan
manusia memiliki kemampuan untuk memakmurkan bumi?
Fenomena
yang timbul di masyarakat, seolah-olah terjadi kebalikannya. Sinyal alam
memperlihatkan keengganan untuk memberikan yang terbaik buat manusia. Bencana
alam yang datang bertubi-tubi, memberi sinyal bahwa alam tak sudi lagi
bersahabat dengan manusia. Bahkan, alam memuntahkan kembali cara mengelola lingkungan
hidup yang serampangan.
Alam
ini bukan milik perorangan atau sebuah kelompok yang memonopoli. Alam dan
lingkungan milik bersama. Setiap warga negara, tanpa kecuali memiliki kewajiban
untuk melestarikan lingkungan. Jika lingkungannya terjaga dan tertata dengan
baik, maka keberlangsungan hidup umat manusia di masa depan akan terjamin.
Seorang
muslim harus sadar lingkungan, sebab kehidupan itu bersama. Manusia dengan
makhluk dan juga lingkungan. Tak boleh masa bodoh. Lingkungan alam adalah
anugerah yang tak ternilai harganya. Alam sebagai sumber rezeki, alam sebagai
sahabat mitra dalam mengarungi kehidupan. Oleh karenanya ada timbal balik
antara keinginan manusia, dengan cara mengelola lingkungan yang benar.
Posting Komentar untuk "Lingkungan Hidup"