Jum'at Berkah
Sebelum menguraikan perihal macam hadits, lebih dahulu kita mengetahui istilah yang sering digunakan dalam hadits. Ada tiga unsur yang terkandung dalam satu hadits, yaitu rawi, sanad dan matan. Semoga di lain waktu akan kami tulis lebih mendalam.
Rawi:
orang yang meriwayatkan hadits. Ada berbagai spesifikasi dari seorang yang
disebut rawi.
Sanad
atau Isnad: Rangkaian orang -orang yang meriwayatkan hadits, Seseorang
dari seseorang yang lainnya hingga sampai Rasulullah SAW.
Matan:
Lafazh atau isi hadits yang menjadikan makna-maknanya menjadi tegak, yang ada
di ujung sanad.
Macam-macam
hadits
Hadits
Ahad:
Hadits yang sanadnya tidak mencapai derajat mutawatir (hadits yang
diriwayatkan oleh orang banyak sehingga mereka mustahil untuk berdusta.
Hadits
Dha’if: Hadits yang tidak memenuhi syarat. Tidak diterima
sebagai hujjah karena hilangnya salah satu syarat.
Hadits
Gharib: hadits yang diriwayatkan sendiri oleh seorang rawi
dalam salah satu periode rangkaian sanadnya.
Hadits
Hasan: Hadits yang sanadnya bersambung, yang diriwayatkan
oleh rawi yang adil dan memiliki hafalan yang sedang-sedang saja
Hadits
Masyhur: Hadits yang memiliki jalan-jalan riwayat yang
terbatas, lebih dari dua jalan, dan belum mencapai derajat mutawatir
Hadits
Matruk: Hadits yang di dalam sanadnya terdapat rawi yang
tertuduh sebagai pendusta
Hadits
Maudhu’: Hadits dusta, palsu dan dibuat-buat yang dinisbahkan
kepada Rasulullah SAW
Hadits
Mudhtharib: Hadits yang diriwayatkan dari seorang rawi atau
lebih dalam berbagai versi riwayat yang berbeda-beda, yang tidak dapat ditarjihkan
(dikuatkan, ditinggikan) dan tidak mungkin dipertemukan antara satu dengan
lainnya.
Hadits
Mudraj: Hadits yang di dalamnya terdapat tambahan yang bukan
darinya, baik dalam matan atau sanadnya.
Hadits
Munkar: Hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawi yang dhaif
dan riwayatnya bertentangan dengan Riwayat para perawi yang tsiqah (kredibel).
Hadits
Shahih: Hadits yang sanadnya bersambung, yang diriwayatkan
oleh rawi yang adil dan memeiliki hafalan yang hebat dari rawi yang semisalnya
sampai akhir sanadnya, serta tidak syadz (orang yang terpercaya).
Sumber
bacaan: Shahih At-Targhib wa At-Targhib karya Syaikh Muhammad Nashiruddin
al-Bani
Posting Komentar untuk "Macam-Macam Hadits"