Jum'at Berkah
Bagaimana
cara mengetahui kapan dan dimana Nabi Nuh hidup.
Surat
Hud: 44 menerangkan bahwa Allah memerintahkan kepada bumi untuk menelan air
hingga kering, dan langit diperintahkan supaya memberhentikan curah hujan,
sehingga kapal dapat berlabuh di Bukit Judi yang terletak di Armenia sebelah
selatan, berbatasan dengan Mesopotamia.
Peristiwa
tersebut, setelah air yang meluap menenggelamkan orang yang enggan beriman, dan
menyelamatkan Nuh beserta pengikutnya. Hanya saja al Qur’an tidak menyebutkan
waktunya, kapan peristiwa tersebut terjadi.
Imam
Abu I-Fida’ al Tadmuri, menyimpulkan bahwa sejarah Nabi Nuh as. mulai sekitar
6.000 tahun yang lalu atau 4.000 SM. Oleh karenannya berdasarkan ayat di atas
yang dilengkapi dengan beberapa hadits dapat disimpulkan bahwa umat Nabi Nuh
tidak lain adalah penduduk yang berasal dari Lembah Tigris Hulu atau keturunan
mereka.
Dalam
catatan sejarah, Nabi Nuh memiliki empat putra yaitu, Sam, Ham, Kanaan dan
Yafat. Namun ada pula yang menyebutkan putranya hanya tiga. Kanaan tidak diakui
oleh Nabi Nuh lantaran termasuk orang yang mengingkari kanabian ayahnya.
Meskipun Nabi Nuh dengan amat sangat sayang kepada Kanaan.
Selama
hujan yang terus menerus, Nabi Nuh mencoba memanggil anaknya (Kanaan) dengan
panggilan ya bunayya. Kata tersebut menggambarkan betapa curahan kasih
sayang seorang ayah yang memanggil anaknya. Tanpa merasa lelah, beliau terus
mengundang anaknya. Padahal anaknya berada di tempat yang jauh. Hingga akhirnya
kedua insan itu diperjalankan oleh Allah, dengan jalan yang berbeda-beda.
Ketiga
anak lainnya (Sam, Ham dan Yafat), dikemudian hari ternyata menurunkan
bangsa-bangsa yang ada di muka bumi. Sam adalah cikal-bakal kelompok ras kuno
yang umumnya tinggal di daerah yang sekarang disebut Timur Tengah, terutama Arab,
Parsi dan Yunani.
Ham
adalah bapaknya orang negro, terutama di Afrika utara seperti Etiopia
(Abbasinia), Mesir (Mizraim) dan Libya (Put). Yafat adalah bapaknya orang
Turki, Yajuj dan Majuj. Yajuj dan Majuj ada yang menafsirkan bangsa Asia
Tengah, yang menurunkan Yunani dan Romawi.
Menurut
tradisi Yahudi, secara garis besar, dapat dikatakan bahwa Sam adalah nenek
moyang orang-orang Timur Tengah. Ham adalah yang menurunkan bangsa-bangsa di
Afrika, dan Yafat merupakan nenek moyang Eropa dan Arya Timur. Sehingga tradisi
Islam maupun Yahudi sepakat bahwa hampir semua ras manusia di atas bumi ini
berasal dari ketiga anak Nabi Nuh as.
Sumber
bacaan:
1. Buku
Mukjizat al-Qur’an dan as-Sunnah tentang Iptek. Cetakan Gema Insan Pers.
2. https://www.siswapedia.com/peradaban-lembah-sungai-eufrat-dan-tigris-mesopotamia/
Posting Komentar untuk "Jejak Nabi Nuh (2)"