Jejak Nabi Nuh (2)

Jum'at Berkah

Bagaimana cara mengetahui kapan dan dimana Nabi Nuh hidup. 

Surat Hud: 44 menerangkan bahwa Allah memerintahkan kepada bumi untuk menelan air hingga kering, dan langit diperintahkan supaya memberhentikan curah hujan, sehingga kapal dapat berlabuh di Bukit Judi yang terletak di Armenia sebelah selatan, berbatasan dengan Mesopotamia.

Peristiwa tersebut, setelah air yang meluap menenggelamkan orang yang enggan beriman, dan menyelamatkan Nuh beserta pengikutnya. Hanya saja al Qur’an tidak menyebutkan waktunya, kapan peristiwa tersebut terjadi.

Imam Abu I-Fida’ al Tadmuri, menyimpulkan bahwa sejarah Nabi Nuh as. mulai sekitar 6.000 tahun yang lalu atau 4.000 SM. Oleh karenannya berdasarkan ayat di atas yang dilengkapi dengan beberapa hadits dapat disimpulkan bahwa umat Nabi Nuh tidak lain adalah penduduk yang berasal dari Lembah Tigris Hulu atau keturunan mereka.

Dalam catatan sejarah, Nabi Nuh memiliki empat putra yaitu, Sam, Ham, Kanaan dan Yafat. Namun ada pula yang menyebutkan putranya hanya tiga. Kanaan tidak diakui oleh Nabi Nuh lantaran termasuk orang yang mengingkari kanabian ayahnya. Meskipun Nabi Nuh dengan amat sangat sayang kepada Kanaan.

Selama hujan yang terus menerus, Nabi Nuh mencoba memanggil anaknya (Kanaan) dengan panggilan ya bunayya. Kata tersebut menggambarkan betapa curahan kasih sayang seorang ayah yang memanggil anaknya. Tanpa merasa lelah, beliau terus mengundang anaknya. Padahal anaknya berada di tempat yang jauh. Hingga akhirnya kedua insan itu diperjalankan oleh Allah, dengan jalan yang berbeda-beda.

Ketiga anak lainnya (Sam, Ham dan Yafat), dikemudian hari ternyata menurunkan bangsa-bangsa yang ada di muka bumi. Sam adalah cikal-bakal kelompok ras kuno yang umumnya tinggal di daerah yang sekarang disebut Timur Tengah, terutama Arab, Parsi dan Yunani.

Ham adalah bapaknya orang negro, terutama di Afrika utara seperti Etiopia (Abbasinia), Mesir (Mizraim) dan Libya (Put). Yafat adalah bapaknya orang Turki, Yajuj dan Majuj. Yajuj dan Majuj ada yang menafsirkan bangsa Asia Tengah, yang menurunkan Yunani dan Romawi.

Menurut tradisi Yahudi, secara garis besar, dapat dikatakan bahwa Sam adalah nenek moyang orang-orang Timur Tengah. Ham adalah yang menurunkan bangsa-bangsa di Afrika, dan Yafat merupakan nenek moyang Eropa dan Arya Timur. Sehingga tradisi Islam maupun Yahudi sepakat bahwa hampir semua ras manusia di atas bumi ini berasal dari ketiga anak Nabi Nuh as.

Sumber bacaan:

1.     Buku Mukjizat al-Qur’an dan as-Sunnah tentang Iptek. Cetakan Gema Insan Pers.

2.     https://www.siswapedia.com/peradaban-lembah-sungai-eufrat-dan-tigris-mesopotamia/

 

Posting Komentar untuk "Jejak Nabi Nuh (2)"