Kompetensi Ilmu

Jum'at Berkah

Al Qur’an bukan saja sebagai pedoman hidup. Al Qur’an dapat pula berfungsi sebagai sumber ilmu. Meski pengetahuan terhampar luas, dia tak akan datang kepadamu. Ilmu harus dicari, ilmu mesti diraih dengan sepenuh hati, karena ilmu untuk kebutuhan hidup.

Perintah – perintah dalam Al Qur’an tentang keharusan menuntut ilmu ini seharusnya tidak bisa diabaikan, tuntutan mencari ilmu dianggap sebagai kewajiban. Oleh karenanya manusia wajib memperoleh ilmu dengan cara apapun, dan selalu meningkatkan kompetensi keilmuannya.

Tidak semua orang memiliki keberuntungan untuk mendapatkan ilmu dan sekaligus memperdalam ilmu. Tidak akan mudah seseorang mendapatkan ilmu. Ada caranya, ada proses untuk memperolehnya. Oleh karenanya manusia diberi bekal akal dan hati, yang berfungsi untuk menyuburkan kesabaran.

Sebagai orang tua atau masyarakat perlu memperhatikan perkembangan anaknya sejak usia dini. Orang tua yang bertanggung jawab, akan melakukan segala upaya, agar anaknya dapat meneguk manisnya ilmu pengetahuan.

Rintangan pasti ada. Hambatan pasti akan menghadang. Setiap usaha pasti ada godaannya.  Disitulah butir-butir ilmu akan muncul. Kesehatan, kesempatan, waktu dan biaya adalah indikator seseorang untuk memperoleh ilmu.  Banyak sedikitnya ilmu yang terjaring, tergantung seberapa besar seseorang dapat mengelola hikmah dibalik pengetahuan yang tersurat.

Apakah setelah ilmu pengetahuan diperoleh dengan susah payah, lantas diam, dan tidak akan dikejar lagi?

Ilmu pengetahuan selalu akan berkembang. Dalam matematika, dahulu, orang berhitung hanya mengenal angka satu sampai pada angka sebatas tertentu. Misalnya, menghitung jumlah kambing, jumlah buah-buahan. Perkembangannya, ternyata angka juga mengenal negatif yang sering disebut sebagai bilangan bulat negatif. Matematika juga mengenal bilangan abstark, bilangan komplek dan lain-lain.

Saat orang menemukan mesin sebuah sepeda motor, Ia hanya mampu melaju pada kecepatan tak lebih dari 30 km/jam. Namun sekarang, sepeda motor mampu melesat dengan kecepatan lebih dari 150 km/jam. Ilmu berkembang bukan hanya untuk kebutuhan, tapi juga untuk persaingan. Maka muncullah istilah kompetensi.

Pengetahuan apapun selalu bermekaran. Tak lain karena sunatullah, bahwa manusia itu adalah pilihan Allah untuk mengatur segala urusan di bumi ini. Manusia dibekali akal memang kehendak Allah, agar di dunia ini terjaga keharmonisan. Pesan Rasulullah SAW juga sangat gamblang “hari ini harus lebih baik dari kemarin, esok hari harus lebih baik dari hari ini.”

Posting Komentar untuk "Kompetensi Ilmu"