Jum'at Berkah
Perbedaan
antara Maaliki dan Maliki ada dalam al Qur'an surat al Fatihan
dan an Naas. Maaliki artinya "Pemilik” yang artinya Allah adalah
pemilik hari pembalasan, termaktub dalam surat al Fatihah ayat 5. Sedangkan Maliki
yang berarti "Penguasa” maksudnya Allah adalah penguasa hari pembalasan, terdapat
dalam surat an Naas ayat ke-2, dalam terjemah al Qur'an sering ditulis
"Rajanya manusia". Keduanya berasal dari kata 'malik' yang artinya
Raja.
Dalam
ilmu Qira’at sab’ah (Tujuh) maupun Qiraah asyrah (sepuluh) ada
dua pendapat cara membaca Maliki. Dapat dibaca panjang dapat pula dibaca
pendek, demikian menurut Syekh Abdul Fattah al Qadli. Perbedaan bacaan yang
tidak berpengaruh terhadap makna adalah seperti dialek, pengucapan dalam Bahasa
Arab. Sedangkan lafadz Maaliki dan Maliki, masuk pada katagori
perbedaan bacaan yang berpengaruh pada makna.
Imam
Syafi’i menganjurkan agar pada saat rakaat pertama untuk memanjangkan (dua
huruf), sedangkan untuk rakaat berikutnya dipendekkan (satu huruf).
Raja
yang kita kenal selama ini adalah gelar penguasa yang terdapat dalam sistem
monarki. Raja merupakan penguasa tunggal yang berada dalam sebuah wilayah.
Rakyat memberi mandat sepenuhnya kepada Raja untuk mengelola sumber daya alam
dan sumbar daya manusia. Raja mempunyai kekuasaan yang absolut untuk mengelola
wilayahnya. Kata mengelola berarti menata, mengolah, mengatur, mengendalikan. Artinya,
Raja disini hanya sebatas mengorganisir yang sudah ada. Bukan menciptakan.
Arti
Raja yang terdapat dalam kitab suci diatas adalah menciptakan sekaligus
mengatur. Kapan memulai menciptakan dan memusnahkan adalah hak sepenuhnya Raja
(Allah). Ini menunjukkan bahwa Dialah satu-satunya penguasa sekaligus pemilik
hari pembalasan. Tidak ada satupun manusia yang luput dari pantauan dan
pengawasannya.
Dalam
kehidupan sehari-hari, seorang pemilik harta kekayaan belum tentu menguasai
sepenuhnya harta kekayaan itu. Boleh jadi sang pemilik memilih untuk istirahat
atau mendelegasikan kewenangannya kepada orang representative (khalifah) atau
manager yang terpercaya untuk mengelola hartanya.
Manusia
hanya diberi (sedikit) untuk mengelola segala sesuatu yang ada di bumi ini.
Sebagaimana janji Allah untuk menjadikan manusia sebagai pemimpin.
Posting Komentar untuk "Maaliki dan Maliki"