Flexing



Flexing adalah orang yang suka pamer kekayaan. Tak dapat dihindari, bahwa kita semakin sulit untuk tidak flexing. Apalagi ditopang oleh media sosial yang datang bagaikan banjir informasi. Namun memperlihatkan harta yang kita miliki sebenarnya alamiah. Misalnya memiliki baju baru, kendaraan baru atau gadget baru. Akan menjadi masalah bila cara memakainya didemonstrasikan secara berlebihan.

Kebiasaan hidup mewah telah melekat dalam kehidupan para pejabat Vereenigde Oostindische Compagnie, disingkat VOC. Didirikan pada 20 Maret 1602. Pejabat kompeni dan orang Eropa, cenderung untuk memiliki rumah seperti negara asalnya. Maka dipilihklah tempat-tempat terbaik, terutama di pinggir kanal.

Willard A. Hanna dalam Hikayat Jakarta menulis, Batavia mencapai puncak kemakmuran dan kejayaan kira-kira pada tahun 1700. Kota yang dijuluki Queen of the East atau Ratu dari Timur itu melebarkan wilayahnya sepanjang terusan Molenvliet bar uke arah daerah-daerah pedalaman.

Dibalik hidup glamour yang dipertontonkan sebagian masyarakat, kini telah beralih fungsi sebagai arena promosi. Fonomena flexing malah dimanfaatkan sebagai metode marketing oleh sebuah perusahaan untuk memasarkan produksinya. Ini cara yang efektif untuk menarik perhatian bagi calon konsumen.

Marketing, boleh dilakukan dengan cara apapun, termasuk nyontek gaya hidup seseorang. Marketer membidik orang-orang tertentu, terutama public figure sebagai agen endors.

Posting Komentar untuk "Flexing"