Sebagaimana sel darah, dalam tubuh manusia dikenal adanya sel darah putih dan sel darah merah. Sepintas, pengetahuan orang awam, sel-sel tersebut selalu berperang. Mulanya gontok-gontokan, saling ejek yang pada akhirnya dapat berbalas bunuh membunuh, tergantung kondisi tubuh manusia. Manakala raga sedang fit, maka sel darah merah dapat memenangkan pertempuran. Berbanding terbalik, jika tubuh sedang kondisi down, maka sel darah putih berteriak kegirangan tandanya gemilang.
Bagaimana
bila pertempuran dua kubu tersebut di area yang berbeda. Satu dalam tubuh,
lainnya di luar tubuh. Maka seorang dokter yang juga sebagai wasit dalam hal
ini harus berpihak pada orang. Dokter harus mengawasi pasien yang sedang
berkeluh kesah karena sedang dilanda kesedihan yaitu mriang.
Kita
harus mengucapkan terima kasih kepada Alexander Fleming. Karena pada
tahun 1928 menemukan penisilin, sejenis obat antibiotik untuk menembus barikade
bakteri yang membandel. Disaat yang sama, Indonesia juga melahirkan sikap heroik
dari komunitas anak muda dengan lahirnya sumpah pemuda, untuk menghalau sang
penjajah.
Antibiotik
berasal dari bahasa Yunani, yang bermakna anti (melawan) dan bios (kehidupan), sehingga
antibiotik, berarti melawan bakteri yang hidup. Selain itu, fungsi antibiotik
adalah untuk pencegahan infeksi bakteri atau profilaksis. Biasanya
antibiotik akan diberikan kepada pasien yang berisiko tinggi atau sedang
mengalami infeksi.
Antibiotik,
diciptakan hanya untuk melawan inveksi bakteri. Tidak bekerja untuk melawan
virus, seperti flu, pilek, sakit tenggorokan, bronkhitis dan lain-lain. Oleh
karenanya, penggunaan antibiotik harus sesuai takaran yang ditentukan oleh
seorang dokter.
Cara
kerja antibiotik lewat dua cara, yaitu menghentikan pertumbuhan dan membunuh bakteri.
Seseorang membutuhkan antibiotik, ketika imunitas tidak kuat untuk meleburkan
bakteri.
Posting Komentar untuk "Antibiotika"