Dramaturgi adalah teori dalam interaksi sosial yang layaknya seperti drama dalam teater. Atau sebuah perilaku yang diskenario, dengan menampilkan tokoh utama. Sosiolog terkemuka Erving Goffman dalam bukunya Presentation of Self in Everyday Life (1959), menjelaskan bahwa dramaturgi adalah sandiwara kehidupan yang disajikan oleh manusia.
Charles
Cooley, membagi dramaturgi menjadi tiga komponen antara
lain: Seseorang yang memerankan diri sebagai orang lain. Seseorang yang
membayangkan bagaimana penilaian orang lain atas penampilan dirinya, dan
seseorang yang mengembangkan perasaan diri sebagai akibat penilaian orang lain.
Bahasa
sekarang yang mendekati pada istilah dramaturgi adalah citra diri. Bagaimana
seseorang menjadi seseorang, yang dibangun dengan nilai-nilai pribadi. Dalam
ilmu manajemen dapat kita sebut sebagai soft skill.
Dramaturgi
dapat diapakai siapapun, profesi apapun. Seorang ustadz, orator, dosen,
politisi dan lain-lain. Karena dramaturgi itu dapat: membangun citra diri,
memengaruhi orang lain, dan dapat pula menyembunyikan kelemahan pribadi.
Seorang
politisi misalnya, citra adalah segalanya. Melalui dramaturgi, politisi
berusaha membangun citra yang positip, peduli terhadap rakyat, menanamkan kharisma.
Maka ia harus menyusun strateginya dengan menggunakan dramaturgi.
Memetik
hati publik, memungkin politisi untuk menyusun narasi yang menarik dan
meyakinkan sehingga mampu membujuk public untuk mendukungnya, sekaligus
membungkus kelemahan agar aroma tak tersebar ke masyarakat.
Posting Komentar untuk "Dramaturgi"