Jum'at Berkah
Suatu hari Allah melihat Malaikat
Maut sedang duduk tertawa. Setelah itu, ia menangis. Allah pun bertanya kepada
Malaikat Maut.
“Apa yang membuatmu tertawa? Dan,
mengapa kamu menangis?”
Malaikatpun menjawab
“Wahai Tuhanku, yang membuat aku
tertawa adalah, ketika Engkau mengutusku untuk mencabut nyawa seorang manusia.
Namun, ketika aku sampai kepadanya, aku mendapati orang itu sudah tua. Bahkan
sangat tua. Ia sedang duduk di samping tukang sepatu, yang sedang memperbaiki sandalnya.
Orang tua tersebut meminta kepada tukang sepatu agar dibuatkan alas yang kuat
untuk dapat bertahan selama setahun lagi atau lebih”
“Pada saat itu, aku tidak dapat
menahan tawa melihat manusia yang telah uzur itu. Aku mengagumi dengan
keteguhannya, keinginannya, dan harapannya untuk hidup setelah diberi umur
panjang. Dia tidak menyadari bahwa sesaat lagi akan menerima ajal”.
“Itulah yang membuat aku tertawa,
wahai Tuhanku”.
“Adapun yang membuat aku menangis,
adalah ketika Engkau memerintahku untuk mencabut nyawa seorang perempuan.
Ketika aku mendatanginya untuk mencabut nyawa, aku mendapatinya ia sendirian,
lemah, tak berdaya, bersama seorang bayi yang sedang ia susui. Keduanya
ditempat yang jauh dari pemukiman, tidak ada makanan dan minuman sedikitpun, tak
ada orang yang menolongnya.”
Malaikat Mautpun meneruskan ceritanya
“Melihat kondisi itu, aku tak dapat
menehan diri. Mataku berkaca-kaca. Aku menangis melihat suasana seperti itu,
karena kasihan bayi yang akan ditinggalkan ibunya. Hanya saja, karena ini tugas
untuk menjalankan perintah-Mu. Jadi aku cabut nyawa perempuan itu. Aku kemudian
berlalu, pergi meninggalkan bayi yang masih muda usia menysu sendirian”.
“Inilah yang membuat aku menangis
wahai TuhanKu”
Kemudian Allah menyampaikan wahyu
kepada Malaikat Maut, “Demi keagunganKu dan kemuliaanKu, yang membuat menangis
itulah yang membuatmu tertawa”.
“Orang tua yang membuat tertawa itu
karena keinginannya untuk tetap hidup di dunia ini, itulah bayi yang kautangisi
saat kau mencabut nyawa sang ibu”
Malaikat memuji Tuhan-Nya.
“Mahasuci Engkau, wahai Tuhanku.
Betapa bijaksana-Nya Engkau. Betapa adil-Nya Engkau. Betapa penyayang-Nya
Engkau”.
Rasulullah Muhammad SAW memberi
hikmah
“Orangtua akan tetap berjiwa muda
dalam dua kondisi. Mencintai dunia dan saat memiliki angan-angan yang jauh”
Bahan bacaan: Cerita-cerita Menakjubkan Bani Israil, karya: Sa'id Muhammad as Sannari
Posting Komentar untuk "Malaikat Maut yang Tertawa dan Menangis"