sumber gambar : https://www.freepik.com/free-photo/cyber-monday-shopping-sales_10297459.htm#fromView=search&page=1&position=32&uuid=5de8a66f-2883-490c-b2dd-4aa9553fbd1a
Konsumerisme adalah gaya hidup yang beranggapan bahwa kebahagiaan didapatkan dari kepemilikan barang-barang mewah. Sudut pandang sosial, mendefinisikan bahwa konsumerisme adalah budaya yang berpeluang besar menimbulkan kerugian daripada keuntungan.
Filsuf dan analis budaya dari Perancis, Jean Baudrillard, menyatakan bahwa konsumerisme adalah hasrat atau keinginan untuk mengonsumsi sesuatu secara berlebihan. Dalam pandangan filsafat ini, perilaku konsumerisme adalah sebuah fenomena yang kompleks. Bukan pada persoalan membeli barang dan jasa, melainkan pada sebuah sistem nilai, gaya hidup, bahkan ideologi yang menempatkan konsumsi sebagai pusat kehidupan
Pada abad ke-18, di Inggris digencarkan kampanya atau mempromosikan mode baru bagaimana cara meningkatkan penjualan berlipat ganda. Disinilah dimulainya pelepasan naluri untuk memiliki secara perlahan. Komersialisasi mewabah dalam setiap aspek kehidupan. Mengejar kemewahan dan budaya pamer menghinggapi orang-orang yang sangat kaya.
Sebuah sikap dan perilaku yang melanda pada sebuah masyarakat, biasanya diikuti dengan perilaku lainnya yang sifatnya negasi atau berlawanan. Timbulnya konsumerisme, maka muncul ketidak adilan. Oleh karenannya, muncullah etika konsumsi, yaitu sebuah jawaban bagaimana seharusnya mengkonsumsi. Apakah hanya sebatas memenuhi kebutuhan dasar, atau mengejar keupasan?
Posting Komentar untuk "Konsumerisme"