![]() |
sumber gambar : https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230727104904-569-978440/pengertian-ciri-ciri-struktur-dan-peran-virus-dalam-kehidupan |
Tulisan diatas adalah
salah satu soal matematika yang tertera dalam tes pendalaman materi dalam
rangka menghadapi ujian nasional. Tes tersebut dilaksanakan untuk mengetahui
tingkat daya serap terhadap materi pelajaran. Dari 40 soal yang diujikan, ada
beberapa soal yang oleh siswa dianggap momok. Satu diantaranya adalah soal
diatas. Sulit katanya.
Soal itu termasuk
materi barisan bilangan. Disamping barisan bilangan, materi bunga dan bank juga
dianggap sukar. Padahal kalau menerima bunga senengnya bukan main. Mengapa
kalau berhitung bunga malah jadi bingung? Kalau dikatagorikan, barisan bilangan
masuk dalam keluarga aritmatika. Berbeda dengan geometri atau aljabar. Aritmatika
tergolong hitungan. Bahkan aritmatika bisa kita jumpai dalam persoalan
sehari-hari. Prinsipnya cuma penjumlahan atau pengurangan. Perkalian dan
pembagian hanya pengembangan dari bentuk penjumlahan dan pengurangan.
Menjawab soal diatas
juga hanya hitungan penjumlahan saja. Bisa dihitung dengan cara biasa, tanpa
menggunakan alat bantu seperti kalkulator. Kalau satu virus berkembang menjadi
dua untuk tiap 20 menit, dan dari dua virus dapat berkembang lagi menjadi 4
setiap 20 menit berikutnya, maka virus dapat dihitung jumlahnya setelah 3 jam.
Itu satu virus. Bila ada 10 virus tinggal mengalikan saja. Itu adalah hitungan
simple, praktis. Namun menjadi sulit manakala soal tersebut harus diselesaikan
dengan menggunakan rumus.
Dalam pelajaran
matematika, sebenarnya rumus dipakai manakala logika telah berjalan dan mampu
diterapkan dalam setiap mengerjakan soal. Bahkan tanpa menggunakan rumuspun
sebenarnya bisa menyelesaikan soal-soal matematika. Hanya saja, siswa sudah
terkena penyakit rumus. Sehingga, dalam bayangan siswa dan kebanyakan orang
lain, bahwa matematika adalah sekumpulan rumus. Itu tidak benar. Pelajaran
matematika justru menyenangkan. Asal jangan apriori dulu terhadap matematika.
Kembali ke soal diatas.
Metode penyelesaiannya dapat diterapkan dalam bidang yang lain. Contoh simple
adalah membaca. Bila satu orang dapat mengajak dua orang lain untuk gemar
membaca, maka dalam waktu tertentu, dapat terbentuk sekelompok orang yang gemar
membaca. Cara penularan kepada orang lain bisa juga hanya satu orang. Orang
lain akan mengajak satu temannya lagi. Demikian pula dengan aktifitas yang lain.
Misteri waktu.
Virus, amuba adalah termasuk
makhluk microbiologi. Perkembangbiakannya dapat dihitung dengan tepat. Demikian
pula hewan ternak yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Beternak, perkembang biakannya juga dapat diprediksi dengan tepat. Peristiwa
itu adalah kejadian biologis yang pengembangannya dapat dihitung dengan
matematis.
Demikian pula dengan
peristiwa non biologis. Misalnya, dalam waktu 4 jam seorang pekerja dapat
membuat kursi sebanyak 10 buah. Dalam waktu 24 jam, seorang pekerja dapat
diprediksi dapat membuat 60 kursi. Itu adalah kejadian fisik yang bisa
dihitung. Kalau kejadian seorang mengajak orang lain untuk membaca, apakah
lantas rumus di atas dapat diterapkan? Kalau ada 5 orang yang tergabung dalam
komunitas gemar membaca misalnya, mengajak membaca, apakah lantas dalam waktu
tertentu dapat diprediksikan ada 80 orang yang langsung gemar membaca?
Itulah misteri waktu.
Variabel benda dapat dihitung. Variabel tempat dapat dihitung. Namun variable
motivasi tidak bisa diprediksikan. Perlu upaya ekstra keras agar orang lain
dapat melakukan pekerjaan, seperti yang kita inginkan. Dan sabar.
Posting Komentar untuk "Mengaplikasikan Perkembangan Virus"