Sebagai
contoh, menolong orang lain yang tidak dikenal, menyumbangkan sejumlah harta
untuk kegiatan amal. Sifat orang tersebut karena didorong oleh rasa simpati,
yaitu merasakan dan memahami orang lain. Demikian pula orang yang memiliki moral
yang tinggi, meyakini bahwa berbuat baik karena sebuah keyakinan.
Altruisme
sering dikaitkan dengan nilai-nilai moral dan etika yang tinggi. Ada juga
perdebatan apakah altruisme benar-benar tanpa pamrih, atau mungkin ada motivasi
tersembunyi. Namun para psikolog mempercayai bahwa altruisme, berakar pada
dorongan untuk keselamatan. Ini dapat memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan
kemungkinan kelangsungan hidup komunitas.
Sejalan
dengan berkembangnya filsafat positifisme, yang dinahkodai oleh Auguste
Comte,
sesungguhnya adalah itikad untuk menyempurnakan mazhab rasionalisme dan empirisme.
Auguste
Comte adalah orang yang memperkenalkan istilah altruisme. Dalam tesisnya Comte membeberkan
teorinya, bahwa kebaikan adalah tujuan dari tindakan moral.
Namun,
ada juga teori yang menyatakan bahwa altruisme dapat diwarnai oleh motif
egoistis tersembunyi, seperti mencari pengakuan sosial atau merasa lebih baik
tentang diri sendiri setelah membantu orang lain.
Apapun
motivasinya, altruisme sering kali memainkan peran penting dalam membangun
masyarakat yang lebih harmonis dan empati.
Posting Komentar untuk "Altruisme"