FOMO


Fomo
singkatan dari Fear of Missing Out, yang memiliki maksud takut ketinggalan. Ini adalah Bahasa kekinian, atau Bahasa milenial. Fomo merupakan rasa cemas atau khawatir yang tiba-tiba muncul ketika melewatkan sesuatu yang menyenangkan, penting dan menarik bagi orang itu.

Fomo merupakan fenomena psikologis yang semakin marak dalam kehidupan modern. Kondisi ini menggambarkan ketakutan melewatkan momen pengalaman, atau aktivitas yang sedang terjadi, atau yang sedang popular di lingkungannya.

Apa yang menyebabkan seseorang mengidap fomo? Pertama, tentu saja media sosial. Orang itu merasa takut tidak mengikuti trend yang diposting teman-temannya yang sedang bersenang-senang, healing, bepergian menikmati alam atau kuliner, sehingga menimbulkan rasa iri.

Kedua, Selalu membandingkan dengan orang lain atau temannya. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain, terutama di media sosial, dapat memperkuat perasaan fomo. Kita sering kali hanya melihat sisi terbaik dari kehidupan orang lain, sehingga membuat kita merasa tidak cukup baik atau tidak cukup beruntung.

Ketiga, takut ditolak atau dikucilkan. Pekerjaan yang selalu diutamakan adalah up date status, agar dapat diterima temannya, atau komunitasnya. Ia lupa bahwa ada yang lebih penting yang terkait langsung dengan pribadinya. Kondisi ini dapat membentuk sikap ekstrem di mana pengidapnya tidak hanya terlibat dalam kegiatan yang diinginkan, tetapi juga terlibat dalam kegiatan yang sebenarnya tidak sesuai dengan minat atau kebutuhan mereka.

Keempat, merasa tidak puas. Mereka (komunitasnya) selalu mencari sensasi baru, pengalaman yang lebih menarik, atau momen yang lebih seri. Tak peduli bahwa tindakan itu membahayakan.

Posting Komentar untuk "FOMO"