Charlotte Ryan dalam buku berjudul Prime Time Activism: Media Strategist for Grassroots Organizing (1991) menggambarkan framing sebagai sebuah instrumen atau alat untuk mengambil informasi tentang apa yang dirasakan khalayak terhadap suatu masalah politik.
Sederhananya, Framing adalah bentuk sudut
pandang yang dipilih media untuk menyampaikan suatu isu, atau Framing media
adalah pembingkaian media dalam memberitakan sebuah isu atau topik yang
beredar di masyarakat luas.
Dalam komunikasi, framing memegang peranan
penting. Karena dapat membentuk opini publik. Framing sangat efektif dalam membentuk opini masyarakat. Membingkai
sebuah isu dengan cara tertentu untuk
memengaruhi publik. Penguasa, terutama yang memegang kebijakan, sering kali
merespon sebuah isu dengan cara tertentu. Masyarakat terhipnotis dengan cara
pemerintah mengemas isu.
Setelah opini masyarakat terbentuk, maka langkah
selanjutnya memengaruhi kebijakan. Cara seperti ini merupakan kebijakan pemerintah,
akibat dari tekanan publik. Setelah beberapa isu direspon, sebenarnya pemerintah
perlu menjaga daya Tarik informasi. Data apapun bila dipresentasikan dengan
baik, maka berakibat ketenangan masyarakat.
Pakar komunikasi media, Robert N. Entman
adalah seorang ahli yang meletakkan dasar-dasar analisis media melalui frame
tertentu. Framing dapat dipandang sebagai penempatan informasi-insformasi dalam
konteks yang khas, sehingga isu tertentu mendapat durasi lebih banyak.
Posting Komentar untuk "Framing "