Jum'at Berkah
“Dialah yang mengeluarkan orang-orang yang kufur di antara
Ahlulkitab (Yahudi Bani Nadir) dari kampung halaman mereka pada saat pengusiran
yang pertama. Kamu tidak menyangka bahwa mereka akan keluar. Mereka pun yakin
bahwa benteng-benteng mereka akan dapat menjaganya dari (azab) Allah. Maka,
(azab) Allah datang kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka…”. surat al Hasyr: 2
Bani Nadhir adalah salah satu dari beberapa
suku Yahudi yang mendiami kota Madinah (Yatsrib) sebelum kedatangan Islam.
Mereka hidup berdampingan dengan suku-suku Arab lainnya seperti Aus dan
Khazraj. Meskipun hidup berdampingan, hubungan antara Bani Nadhir dan
masyarakat Arab di Madinah seringkali tegang dan diwarnai oleh perselisihan.
Mereka dikenal sebagai kelompok yang memiliki
keahlian dalam bidang perdagangan dan pertukangan. Namun, di balik kehidupan
mereka yang tampak sejahtera, Bani Nadhir menyimpan niat jahat terhadap umat
Islam.
Diceritakan Bani Nadhir, yang merusak
perjanjian dengan Rasulullah Muhammad SAW dalam Piagam Madinah. Di perjanjian
itu disebutkan semua yang menandatangani piagam tersebut akan membela Kota
Madinah apabila diserang orang luar. Namun, Bani Nadhir justru menjalin
persekongkolan untuk memerangi Rasulullah.
Kesalahan kedua, mereka
melakukan percobaan pembunuhan kepada Rasulullah. Nabi yang mengetahui keadaan
tersebut lalu memutuskan mengusir Bani Nadhir. Pengusiran pada bulan Rabiulawal
tahun ke empat Hijriah itu banyak yang tidak menyangka, lantaran mereka
memiliki kekuatan, kekayaan, pengetahuan, dan perlengkapan yang sangat kuat.
Bila mengulik sejarah perihal
perkembangan Islam pada masa awal, peran Bani Nadhir cukup signifikan. Mereka awalnya
menjalin perjanjian dengan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, namun kemudian
seringkali melanggar perjanjian tersebut. Beberapa tindakan yang dilakukan Bani
Nadhir antara lain:
Membocorkan
rahasia. Bani Nadhir seringkali membocorkan rahasia kekuatan umat Islam di
Madinah kepada musuh-musuh Islam, seperti kaum Quraisy.
Bersekutu
dengan musuh. Bani Nadhir bersekutu dengan kaum Quraisy, terutama dalam Perang
Khandaq.
Sikap waspada terhadap teman
sekalipun, harus ditanamkan. Tidak semua yang diketahui harus diucapkan, dan
tidak semua ucapan harus dipercaya. Sikap yang mesti kita miliki adalah
pentingnya kesetiaan, perlunya ketegasan, dan mengetahui dengan persis konsekuensi
dari pengkhianatan.
Posting Komentar untuk "Bani Nadhir"