Jum'at Berkah
Ibnu al Jauzi menulis dalam bukunya al
Birr wa ash Shalih di halaman 242.
Ada
laki-laki salih di Bani Israil yang setiap hari bekerja membuat keranjang. Dia
menjualnya dengan harga satu dirham. Hasilnya ia gunakan untuk membeli
makanan seharga empat daniq dan membeli daun palem seharga dua daniq.
Suatu
hari, dia menjual keranjangnya seharga satu dirham. Dia lalu berencana
membeli makanan. Dalam perjalanan, dia bertemu dengan pengemis dan meminta uang
“Siapa
yang dapat meminjamkan uang untuk saya?
Lelaki
salih itu memberinya satu dirham. Ia pun bergegas pulang, dan disambut
“Mana
makanan kita?”
Orang
salih pun menjawab
“Aku
berikan kepada pengemis. Rezeki kalian akan datang”.
Ia
pun bergegas ke kebun untuk membuat keranjang kecil. Dikumpulkan daun palem dengan
harapan dapat menghasilkan uang lagi. Ia telah memperhitungkan, bila keranjang akan
laku dua daniq. Namun dengan uang tersebut tidak akan memperoleh roti
untuk kebutuhan makan keluarga. Bila dibelikan palem, maka keluarga tidak akan
makan.
Saat
menimbang-nimbang, datanglah seorang nelayan yang membawa seekor ikan hasil
tangkapannya. Ia pun menawar ikan tersebut dengan harga dua daniq. Sang
nelayan setuju. Buru-buru ia segera pulang ke rumah.
Saat
mengerjakan shalat, Sang istri mengolah ikan tersebut untuk dijadikan lauk. Alangkah
ajaibnya. Saat ikan dibelah, keluarlah mutiara sebesar telur ayam. Daya pancar mutiara
itu menjadikan rumah menjadi terang benderang. Dalam hati, istrinya berkata
“Betapa
cepatnya Tuhanmu memberikan balasan kepadamu atas apa yang kau berikan
kepada-Nya”.
Karena
ragu-ragu, ia pun segera menghadap Raja untuk lapor dan meyakinkan bahwa yang
ia bawa bener-benar mutiara. Sang Raja pun memanggil pedagang permata untuk
memeriksa dan menaksir harganya. Setelah diteliti dengan seksama, ternyata
harga mutiara 100.000 dirham, dan Rajapun memberi uang tersebut kepada
sang salih.
Sampai
di rumah, semua uang diserahkan kepada istrinya, yang sekaligus untuk
mengelola. Kemudian datanglah sang peminta-minta dan berkata:
“Wahai
pemilik rumah ini, berilah aku sebagian rezeki yang telah Allah berikan kepamu”.
Laki-laki
saleh berkata
“Masuklah,
Ambillah sekarung barang itu”.
“Kau
bercanda?” kata pengemis
“Tidak”.
Jawabnya
“Aku
tidak kuat memikulnya” Kata si pengemis
“Aku
akan membawakannya untukmu” Jawab sang salih
Ketika
si peminta itu keluar dari rumah, ia berkata kepada laki-laki saleh
“Aku
sebenarnya malaikat dari langit ketujuh. Aku diutus oleh Allah untuk mengujimu
tentang apa yang telah Allah berikan kepadamu. Perlu kau ketahui, bahwa Allah
membagi satu dirham menjadi 12 bagian. Untuk setiap satu bagian, Allah memberi
harga 100.000 dirham. Allah menyimpan sebelas bagian sisanya untukmu”.
Buku
bacaan: “Cerita-cerita Menakjubkan Bani Israil” karya Sa’id Muhammad as
Sannari.
Posting Komentar untuk "Penjual Keranjang yang Dermawan"