Bila Anda sedang berkunjung ke candi Prambanan dan punya sedikit waktu sisa, mampirlah ke candi Plaosan. Berjarak hanya sekitar 1 km sebelah timur laut dari candi Prambanan. Sebagaimana layaknya bangunan candi, pastilah yang dijumpai batu yang tertata rapi membentuk sebuah arsitektur yang indah. Itu dahulu.
Candi
Plaosan memang masih
kalah pamor dengan candi
Prambanan. Disamping letaknya yang agak jauh dari jalan raya Jogja-Solo, bentuknya juga tidak menjulang tinggi sebagai
layaknya candi Prambanan. Disamping lingkungan yang
tidak tertata rapi, akses menuju ke candi Plaosanpun tidak terpublikasi dengan
gencar. Lihatlah batu yang
berserakan, area parkir yang kurang mendukung adanya
sebuah kawasan situs budaya.
Saya
tidak tahu persis, mengapa candi Prambanan yang terus dipoles, diperluas
lahannya, dibuatkan sarana penunjang lain agar pengunjung merasa nyaman. Sementara candi Plaosan tergolek tak disentuh
sedikitpun. Padahal jaraknya berdekatan. Apakah memang daerahnya berbeda? Perlu
diketahui Prambanan masuk wilayah Yogyakarta, sedangkan Plaosan masuk daerah
Jawa Tengah. Ataukah dinas kepariwisataannya kurang antusias menggarap Plaosan?
Sebuah
tempat dengan berlatar belakang warisan sejarah menjadi daerah wisata sudah
banyak kita jumpai. Namun untuk menjadi sebuah lokasi sebagai pusat
pembelajaran, belum banyak kita temukan. Pemerintah bersama-sama dengan elemen
masyarakat yang cinta budaya mulai saat ini harus memikirkan secara serius.
Upaya
pengelola “teropong bintang” Observatorium Boscha di
Lembang Jawa Barat patut kita hargai.
Disana akan kita temui tempat yang memang benar-benar untuk menggali ilmu
pengetahuan. Untuk dapat masuk ke sana diperlukan waktu
minimal satu bulan untuk mendaftar, pengunjung dibatasi. Desa Sangiran diupayakan menjadi
laboratorium penelitian sejarah sebagai warisan yang diakui oleh UNESCO.
Candi
Plaosan sangat besar
kemungkinan untuk dikembangkan menjadi pusat
studi sejarah dan budaya. Area disekeliling candi sangat mendukung
untuk dioptimalkan, karena daerah sawah yang terhampar
luas. Dengan bekerja sama dengan perguruan tinggi
atau lembaga lain, sangat layak bila di seputar desa Plaosan didirikan pusat
studi sejarah dan budaya.
Banyak
tatanan sosial yang sekarang kita pakai, hasil buah karya dari nenek moyang.
Mengapa Raja Rakai Pikatan demikian sayangnya kepada sang istri Sri
Pramurdyawardani, sehingga diberi hadiah berupa sebuah candi?
Posting Komentar untuk "Candi Plaosan Riwayatmu Kini"