Ahlussuffah adalah orang-orang yang
memilih hidup zuhud beribadah siang malam, dan mendalami ilmu agama. Kedekatan
mereka dengan Rasulullah saw yang begitu intensif, membuat mereka tidak hanya
mendapat bimbingan ruhani, tetapi juga menjadi periwayat hadits terkemuka.
Peristiwanya, ketika kiblat resmi dipindah ke arah Ka’bah dari
yang sebelumnya ke Baitul Maqdis, tepatnya enam bulan setelah hijrah, dinding
arah kiblat Baitul Maqdis yang berada di bagian belakang Masjid Nabawi
diperintahkan oleh Rasulullah saw untuk diberi atap. Kemudian atap inilah yang
populer disebut ash-Shuffah atau adz-Dzullah (tempat bernaung),
tanpa penutup di tiap sisi-sisinya. Al-Hafizh Ibnu Hajar (wafat 1449 M)
dalam Fathul Bâri menjelaskan, ash-Shuffah adalah tempat di bagian
belakang Masjid Nabawi yang diberi atap dan disediakan bagi orang asing yang
berada di sana, yaitu mereka yang tidak punya rumah atau kerabat. (Ibnu Hajar
Al-Asqalani, Fathul Bâri, juz VI, halaman 688).
Senada dengan Al-Hafizh, Al-Qadli ‘Iyadh (wafat 1149 M)
menjelaskan, ash-Shuffah merupakan tempat bernaung yang terdapat di belakang
Masjid Rasulullah saw yang digunakan sebagai tempat istirahat orang-orang
miskin. Penghuninya kemudian disebut Ahlusshuffah (penghuni ash-Shuffah). (Ali
Muhammad ash-Shallabi, as-Sîratun Nabawiyah, halaman 303).
Asal Usul Ahlusshuffah Mulanya kaum Anshar masih mampu
menanggung kebutuhan hidup dan tempat tinggal kaum Muhajirin yang datang ke
Madinah sebelum dan sesudah Rasululah saw, hingga orang-orang yang datang
sampai berakhirnya periode pertama perang Badar. Setelah itu, ketika arus
hijrah semakin besar, kaum Anshar lama kelamaan tidak kuat menyangga kehidupan
orang yang tinggal di ash-Shuffah.
Orang yang ditunjuk Rasulullah saw sebagai penanggung jawab
Ahlushuffah adalah Abu Hurairah ra. Ketika Rasulullah saw ingin memanggil
merekapun biasanya melalui perantara Abu Hurairah ra. Rasulullah saw memanggil
mereka untuk lebih mengenal sekaligus mengetahui derajat ibadah dan
kesungguhannya.
Abu Hurairah ra sendiri sebenarnya merupakan Ahlusshuffah dari
kalangan berkecukupan. Ia lebih senang tinggal di ash-Shuffah dan bergaul
secara intensif dengan Rasulullah saw. Berkat kedekatan dengan beliau, Abu Hurairah
ra berhasil meriwayatkan hadits sebanyak 5.374 hadits.
Sumber tulisan: https://nu.or.id/sirah-nabawiyah/mengenal-ahlusshuffah-penghuni-serambi-masjid-nabawi-2XUkW
Posting Komentar untuk "Ahlus Shuffah"