Semakin modern kehidupan ini, orang semakin peduli terhadap
penyambang disabilitas. Mereka adalah orang yang mengalami keterbatasan
fisik, intelektual, mental, dan atau sensorik dalam jangka waktu lama yang
dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan
untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya
berdasarkan kesamaan hak.
Disabilitas dapat disebabkan karena bawaan lahir, atau yang
mengalami kejadian alam, sehingga sebagian fisik atau mentalnya terganggu. Masyarakat
memandang bahwa penyandang disabilitas dapat hidup bermasyarakat secara normal.
Rasulullah SAW senang bergaul dengan mereka. Bahkan, Allah sendiri
melalui Hadits Qudsi: “Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan (menghilangkan penglihatan)
kedua mata yang sangat dicintainya kemudian is sabar, Aku akan menggantinya
dengan surga”. (HQR Ahmad dari Anas dan Thabarani yang bersumber dari Jarir
r.a). Demikian pula dengan hadits-hadits lainnya, menunjukkan bahwa bila orang
buta menerima kekurangan dengan sabar, maka pahalanya adalah surga.
Perlu ditegaskan bahwa kehilangan penglihatan atau cacat mata,
tidaklah dianggap keaiban atau kecelakaan. Oleh karenannya tidak sewajarnya
orang mencela, tapi harus menaruh perhatian terhadap mereka. Bila kita dapat
memandang keindahan alam, mereka menemui kegelapan. Andai kita dapat melihat
kecantikan atau ketampanan seseorang, mereka hanya dapat ceritanya saja.
Orang penyandang tuna netra bahkan dapat berprestasi. Rasulullah
sendiri pernah memberi jabatan kepada Abdullah Ibnu Ummi Maktum yang menderita
kebutaan sejak lahir, untuk menjadi pemangku jabatan walikota, apabila beliau
bepergian ke luar kota. Demikian pula Abdullah Ibnu Abbas yang mengalami
kebutaan kala berumur setengah dewasa. Beliau adalah ahli hadits.
Allah sendiri melalui firmannya menempatkan mata pada urutan kedua
setelah telinga. Anggota-anggota badang yang selalu disebut-sebut dala al Qur’an
menurut urutannya sebagai berikut
- Pendengaran atau telingan
- Penglihatan atau mata
- Hati
- Lidah
- Kemaluan
- Tangan
- Kaki
Mata ditempatkan urutan kedua, baik untuk manfaat maupun maksiat.
Posting Komentar untuk "Pahala bagi Tuna Netra"